Pulau Paros Tidak Kalah Cantik Dari Santorini

Wow pulau paros ternyata cantik juga…

Jika kalian sudah membaca artikel saya Bulan Madu Jalan-Jalan Di Athena.

Maka artikel ini adalah sambungan dari perjalanan kami selama di Yunani.

Pulau Paros adalah pulau pertama kami datangi di antara 2 pulau lainnya.

Karena itulah kami sangat senang sekali ketika akan berangkat dari Athena.

Pada tanggal 7 mai tepatnya jam 04.00 pagi, kami sudah harus bangun.

Koper sudah kami siapkan malam sebelumnya, agar ketika turun dari apartemen tidak ada barang yang ketinggalan.

Padahal kapal ferry akan berangkat jam 07.25 pagi dan kami harus bangun jam 04.00 subuh.

Yah namanya juga wanita, selalu membutuhkan waktu yang lama untuk bersiap-siap.

Mandi, keramas, belum lagi mengeringkan rambut yang panjang bisa memakan waktu 25 menit, agar kering sempurna.

Di tambah lagi harus berias.

Kira-kira saya membutuhkan waktu 1,5 jam.

Sampai, kadang suamipun komplain sedikit karena dia harus bangun mengikuti jam bangun saya yang selalu awal dari waktu yang ia tentukan.

Pelabuhan Piraeus, Athena

Blue Star Ferry
Dengan barang bawaan 2 koper besar, 1 koper kabin dan 2 backpack untuk 15 hari bulan madu di Yunani

Jam 05.30 pagi, kami pun akhirnya turun kebawah apartement dengan mambawa barang bawaan.

Pada saat membuka pintu, tidak lama orang yang telah kami minta untuk menjemput kami akhirnya datang.

Dengan membawa sebuah mobil berwarna abu-abu. Ukuran yang pas untuk 4 orang.

Dan utungnya koper kami masih muat walaupun saya duduk di belakang bersama sebagian koper yang tidak bisa masuk ke dalam bagasi mobil.

Ketiak barang sudah masuk semua, tidak lama si mas yang menjemput kami mulai menjalankan mesin mobil.

Cuaca pada pagi itu lumayan dingin, dan jalanan masih sepi matahari pun belum terbit.

Dua puluh menit kemudian, kami pun sampai di pelabuhan Piraeus.

Dan si mas menurunkan kami di pintu E7, tepatnya di depan konter tiket, karena kami harus mengeprint tiket lebih dahulu untuk naik ke kapal ferry.

Tentunya kami tidak lupa membayar si mas tadi sebesar 20 eur atau Rp 321.000, untuk 1x jalan tujuan pelabuhan.

Masuk ke dalam kapal ferry

Blue Star Ferry Delos
Pintu untuk masuk ke dalam kapal ferry

Ketika kami sudah di pintu E7, kami pun langsung menarik bagasi kami dan mulai mengantri untuk masuk ke dalam ferry.

Pada saat masuk ke kapal, kami hanya memberikan tiket, yang kemudian mereka robek.

Kami langsung naik eskalator yang telah di jaga 1 orang.

Pak penjaga pun berteriak sambil bertanya : ” Santorini ? Paros ?”

Saya langsung menjawab : “Paros !”

Paros right for the luggage, Santorini upstair…

Kami pun langsung ke kanan untuk menaruh bagasi kami.

Karena perjalanan memakan waktu 5 jam, jadi lebih baik bagasi di taruh di tempat yang seharusnya.

Tempat penempatan bagasinya pun bertingkat, jadi bisa banyak bagasi yang masuk kedalam ruangan tersebut.

Ketika kami sampai di atas, yang pertama-tama kami cari yaitu tempat duduk, ATS1 yang tercantum di dalam tiket kami.

Tidak lama kemudian kami menemukan no kursi yang tertera di atas kursi yang hampir mirip denagn kursi yang ada di dalam pesawat.

Tetapi kursi yang di ferry ini lebih empuk dan agak besar, yang kami sayangkan kursi tersebut berdempetan dan susah sekali melihat pemandangan laut.

Menurut kami ruangannya kurang leluasa.

Alhasil, kami pun memilih duduk di kursi restoran.

Selain bisa memandangi laut selama di perjalanan,  kami juga bisa memesan makanan lebih mudah.

Kursi restoran yang di dalam ferry
Kursi restoran yang di dalam ferry, lebih nyaman dibandingkan kursi ruangan kelas ekonomi, yang telah kami bayar seharga 41 eur / orang

Untuk memesan tiket ferry klik disini

Suamiku membuat planning untuk di pulau paros
Suamiku sedang membuat planning untuk di pulau paros

Perjalanan waktu tempuh dari Athena ke Pulau Paros cukup memakan waktu lama yaitu selama 5 jam.

Jadi jangan kawatir di dalam ferry ini juga banyak sekali orang menjual makanan dan minuman.

Tentunya harga minuman hanya sedikit lebih mahal di bandingkan di toko-toko biasa.

Sampai di pelabuhan pulau Paros, Yunani

Suasana Pantai Parikia, Paros Yunani
Air laut yang berwarna biru tosca

Ketika kami sampai di Pulau Paros, kami di lihatkan dengan pemandangan lautnya yang sangat biru.

Dengan air yang jernih, walaupun cuaca pada hari itu ada terik matahari, tetapi angin lautnya membuat saya kedinginan, bahkan suami pun ikut kedinginan.

Untungnya kami membawa baju sweater dari Paris.

Pada saat kami turun dari kapal ferry, tiba-tiba ada seseorang mendatangi kami, sambil membawa brosur dan papan nama perusahaan penyewaan mobil.

Beliaupun menanyakan, berapa lama kalian akan tinggal di Paros ? 

Suami menjawab : ” empat hari.”

Dan diskusi pun berjalan kurang dari lima menit, dan beliau memberitahukan kami arah penginapan yang akan kami tinggali selama 4 malam kedepan.

Studio selama empat malam kedepan

Setelah sampai di penginapan kami yaitu, Diplos Studios .
Jaraknya tidak terlalu jauh dengan pelabuhan ferry,jadi kami cukup berjalan kaki untuk sampai ke studio yang telah kami pesan satu bulan sebelum kami berangkat.

Suasana studio tersebut sangat nyaman, dan jarak ke pantai pun sangat strategis, juga sangat gampang jika ingin makan malam.

Walaupun kami datang di bulan mei (mid-season), kami tidak takut kelaparan, karena banyak restoran yang buka di dekat hotel kami.

Belum lagi pemilik Diplos studio orangnya sangat baik, pada saat kami chack out beliau mengantarkan kami ke pelabuhan.

Dan setiap pagi kami mendapatkan minuman hangat dan berupa kue khas Yunani.

Selama empat malam kami hanya membayar 160.76 euro atau sebesar Rp. 2.587.000, dan service pun seperti bintang 4 karena mereka membersihkan kamar setiap hari.

Pokoknya top deh, kami pun merekomendasikan hotel ini.

Makan siang dan mengelilingi kota Parikia

Kami sampai di Paros pukul 12.30, sudah waktunya makan siang.

Suami pun mulai mecari informasi tetang restoran tradisiaonal dengan review dan harga yang bagus.

Akhirnya kami dapat Steak House yang ada di pinggir pantai.

Mereka menyediakan bukan hanya Steak tetapi juga makanan khas Yunani yaitu gyroz.

Gyroz sendiri mempunyai berbagai macam pilihan, ada ayam, daging dan juga daging babi.

Karena saya seorang muslim, saya pun akhirnya memilih gyroz ayam.

Suami pun juga memilih makanan yang sama seperti saya.

Chicken Gyroz
Makan siang pertama di pulau paros : Gyros ayam, makanan khas Yunani yang wajib di coba. Tampilannya mirip kebab Turki, tetapi rotinya agak tebal daripada kebab dan harganya murah sekali di banding harga di Paris.

Setelah makan siang kami pun mulai mengelilingi pulau paros, tepatnya kota parikia.

Kota ini sangat cantik, hampir mirip seperti yang ada di Santorini ( karena bangunannya yang serba putih).

Disini juga terdapat gereja berlumbung biru dan banyak pertokoan juga, bagi kalian yang hobby belanja pasti akan suka kalau kesini.

Ice Cream Parikia

Pintu berwarna biru merupakan ciri khas pulau Yunani

Pertokoan di Parikia

Toko pernakpernik wanita

Tempat nongkrong di parikia

Panagia Ekatontapiliani

Gereja 100 pintu Panagia Ekatontapiliani

Basilik Panagia Ekatontapiliani Paros

Sewa Quad 200cc

Selama di pulau paros untuk berkeliling pulau kami menyewa sebuah quad.

Karena quad sangat bagus untuk berlibur apalagi di pulau paros, jalanannya sangat memadai.

Karena jalanannya hampir rata, berbeda dengan di Pulau Naxos, artikelnya nanti akan saya tuliskan.

Harga quad di pulau paros bermacam-macam, dan kami mendapatkan harga 30 euro / hari atau sebesar Rp. 482.000 x 3 hari.

Harga tersebut belum termasuk bensin,dan sudah termasuk asuransi quad.

Biasanya harga quad 2x lipat lebih mahal (untuk high season), dan harus booking dari jauh jauh hari.

Singkat cerita tentang penyewaan quad.

Pada saat kami jalan kaki ketika ingin mengunjungi gereja Panagia Ekatontapiliani.

Ada salah seorang wanita berdiri di pinggir jalan dengan menawarkan kami harga sewa quad dan buggy.

Kemudian iya pun memberitahukan kami, harga sewa quad sebesar 20 eur / hari.

Setelah berbincang selama 5 menit, kami pun belum memutuskan untuk menyewa quad atau mobil.

Karena sebelumnya saya agak takut dan khawatir jika saja terjadi apa-apa, sementara suami itu kan tidak pernah mengendarai motor.

Dan kurang ada pengalama untuk mengendarai quad apalagi.

Quad 200CC
Quad inilah yang menemani hari-hari kami selama di Pulau Paros

Pada saat kami meninggakan wanita tadi, tidak lama kemudian ada seorang mas-mas menawarkan kami quad, tapi yang ini lebih professional.

Karena di sorum mas tersebut banyak sekali quad dan buggy dengan berbagai macam ukuran cc.

Dan iya pun bersedia untuk mengajarkan suami untuk mengendarai quad. Harga yang iya berikan ke kami sebesar 80 eur untuk 3 hari.

Entah kenapa suami kurang yakin jika iya mengambil di tempat mas tadi.

Setelah menemui tempat penyewaan quad, kami pun hampir sampai di depan gereja Panagia Ekatontapiliani.

Ternyata suami melihat papan nama penyewaan quad.

Ini adalah orang yang ketiga kami temui. Bapak ini pun mempersilahkan kami masuk dan duduk dihadapannya.

Sambil menjelaskan tentang quad, dan beliau terlihat baik sekali kepada kami.

Tidak lama setelah berbincang dengan si bapak, kami berdua (saya dan suami) akhirnya pergi melihat sekitar gereja sambil berdiskusi.

Dan memutuskan mau menyewa quad di tempat 1,2 atau 3 ???

Suami, iya pun lebih tertarik untuk menyewa dengan si bapak (tempat rental terakhir yang kami temui).

Beliau memberikan harga sebesar 35 eur / hari kepada kami.

Setelah kami bertanya : “Quadnya dimana ?” karena tidak ada 1 quad pun di depan toko bapak tersebut.

Keliling Pulau paros dengan quad
Hari terakhir di pulau Paros, kami memutuskan untuk mengelilingi pulau dan melihat berbagai macam pantai. Mulai dari pantai yang khusus olah raga sampai pantai yang tenang untuk bersantai bersama keluarga.

Kami mau ngambil dengan beliau yaitu ada dua hal :

  1. Tempat penyewaan beliau mempunyai review yang bagus
  2. dan yang kedua, beliau baik sekali dengan kami.

Karena hal itulah kami ingin menyewa di tempat beliau. Dan ternyata beliau menjawab : ” Sebentar nanti di bawakan kesini” sambil menelpon temannya.

Dan ternyata, orang yang beliau telpon itu adalah wanita yang pertama kali menawarkan kita quad yang seharga 20 eur / hari.

Yah sudah terlambat, kata pepatah nasi sudah menjadi bubur.

Yang seharusnya 20 eur kamipun harus membayar 35 eur, tetapi untungnya kami mendapatkan diskon sebesar 5 eur.

Jadi total yang kami bayar untuk penyewaan quad selama 3 hari yaitu 90 eur.

Tips : Buat kalian yang ingin menyewa quad, jika ada yang menawarkan harga lebih murah. Lebih baik ambil yang harga terbaik.

Terus juga, jika kalian melihat penyewaan quad tetapi di sekitar penyewaan tidak ada quad sama sekali, jangan pernah ambil disana.

Karena mereka akan mengambil quad dari orang lain, dan menaikan harga tersebut.

Menyebrang ke Antiparos 

Di dekat pulau paros, ada juga nama pulau lain yaitu Antiparos.

Nah pulau ini bisa kita kunjungi tetapi harus menyebrang selama 7 menit dengan menggunakan kapal ferry.

Harga untuk 1x jalan hanya sebesar kurang dari 6 euro, sudah termasuk harga quad yang kita gunakan. jadi total pulang pergi cukup di kalikan 2 saja.

Gurita Yang di jemur
Gurita yang sengaja di jemur, karena gurita adalah salah satu makanan khas di Yunani yang wajib di coba

Sesampainya kami di Antiparos, kami melihat melihat ada gurita yang di jemur di depan restoran.

Jadi kami mampirlah sebentar untuk meminum orange jus khas Yunani.

Tips : jangan lewatkan untuk mencicipi orange jus Yunani, kalian pasti akan ketagihan ketika pernama kali nyoba.

Melihat Arkeologi di pulau Despotiko

Kapal untuk menyebrang pulau Despotiko
Kapal untuk menyebrang pulau Despotiko
Arkeologi Despotiko Paros
Arkeologi Despotiko Paros
Pemandangan di pulau Despotiko
Pemandangan di pulau Despotiko

Di pulau Antiparos, kalian akan menemukan tempat Arkeologi yang terletak di sebuah pulau Despotiko.

Tidak ada satu penghuni pun yang tinggal di pulau tersebut. Kalian hanya akan menemukan beberapa ekor kambing dan juga orang-orang yang bekerja di arkeologi tersebut.

Untuk menempuh pulau tersebut kami harus menyebrang dengan menggunakan kapal lokal, seharga 7 euro per orang untuk pulang pergi.

Bersambung…

Silvi

Kirim koment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.