Gelar Bahasa Perancis Level B1

Gelar Bahasa Perancis Level B1 meskipun bukan DELF but it’s ok.

December adalah bulan untuk saling memberi dan mengasihi khususnya untuk para nasrani.

Tanggal 25, hari dimana anak-anak untuk membuka kado yang berada di bawah pohon, bukan hanya anak-anak, orang dewasa dan sayapun melakukan tradisi tersebut.

Natal sebentar lagi, pohon dan dekorasi telah di pasang, bahkan tidak lupa untuk menyiapkan beberapa kadountuk keluarga baru saya di Perancis.

Baru-baru ini saya mendapatkan gelar bahasa Perancis level B1, setelah perjuangan saya yang cukup panjang selama 1 tahun belakangan.

Ini adalah kado istimewa sebelum natal tiba.

Sedikit cerita mengenai saya.

Pada awal kedatangan saya hanya mempunyai level bahasa Perancis A1 dan sempat mengikuti ujian DELF di Alliance Français, nah sertifikat itulah yang saya lampirkan ketika mengajukan visa ke Perancis untuk pertama kalinya.

Perjuangan juga tidak selalu mulus seperti kulit yang baru di lulur. Ada saja perasaan panik dan stress, apalagi pada saat mengerjakan soal yang jangka waktunya tidak begitu banyak.

Jadi waktu di Indonesia, di weekend saya khususnya hari sabtu saya selalu mengikuti kursus 4 jam selama 10 bulan, karena hanya di hari inilah saya ada waktu senggang untuk mengikuti kursus di pagi hari.

Bukan hanya waktu yang jadi pertimbangan, bahkan jarak tempuh ke tempat kursus pun lumayan jauh yaitu 18 KM.

Tetapi demi sang pasangan yang akan menjadi suami saya, mau tidak mau saya harus belajar untuk persiapan hidup dan tinggal di Perancis.

Pertama kali pada saat saya mengikuti ujian DELFnilai yang saya dapatkan yaitu 86.50 / 100.

Nilai yang sangat lumayan bagi saya untuk sang pemula, dan juga saya ada lupa mengisi salah satu soal yang saya pikir saya sudah isi, maklum di hari itu saya agak gugup ikut ujian.

Kemudian diantara tahun pertama dan tahun kedua dua selama berada di Perancis.

Tepat di bulan september 2016 saat musim gugur saya memutuskan mendaftar di salah satu institut di Paris yaitu Campus Langues.

Atas rekomendasi salah satu teman, akhirnya saya mencoba, awalnya hanya dua bulan, tapi lama kelamaan saya suka dengan sistem belajarnya dan juga saya sempat 1x ganti kelas karena saya pikir setiap hari mengikuti kursus saya merasa capek, dan memutuskan untuk ambil yang 2x seminggu.

Tapi kok menurut saya sangat lambat prosesnya pada akhinya saya kembali lagi ke kelas awal yaitu intensif.

Setiap hari saya harus mengambil 3 macam kereta untuk sampai ke tempat kelas bahasa dan tidak gampang, apalagi ketika ada masalah dengan kereta, kadang saya terlambat dan saya juga harus makan siang lebih awal.

Karena semangat inilah yang membuat saya bisa sampai level sekarang.

Kadang memang ada malasnya itu hal yang wajar, tapi balik lagi dengan pemikiran “kami sudah membayar mahal, untuk apa bermalas-malasan, dan juga tempat kursusnya lumayan jauh membuang banyak waktu”.

Setelah mendaftar, dua hari kemudian saya mengikuti kelas bahasa Perancis di level A2.1 secara intensif dari senin-jum’at.

Sambil berjalannya waktu, tiba-tiba ujian kenaikan kelas bahasa dari A2 di laksanakan, tapat dua bulan setengah saya mengikuti kelas.

Sayangnya saya tidak di berikan gelarnya dan hanya mendapatkan berupa lembaran kertas biasa dengan logo institut tersebut, karena kondisi saya pada saat itu belum mencapai tiga bulan.

Tak apalah yang penting saya telah melakukan ujian A2.

Pada bulan november tadi, tepat di tanggal 17 saya mengikuti ujian kelulusan B1, dengan nilai yang cukup memuaskan yaitu :

Compréhension oral 18/25
Compréhension écrit 19,5/25
Expression écrite 19/25

Total 15/25

Dengan kesibukan, berupa itu dan itu, tetapi saya masih bisa belajar bahasa dan mengikuti ujian walaupun ini bukan DELF. Saya merasa bangga sudah mencapai di level tersebut.

Semoga ketika ada waktunya saya bisa mengikuti DELF 🙂

Dan Sampai saat ini status saya masih mengikuti kursus di level B2 awal. Walaupun umur sudah tidak muda lagi, tetap berusaha belajar bahasa yang sama sekali tidak mudah.

Buat kalian yang baru ingin belajar, tetap semangat, awalnya memang agak susah khususnya prononcenya, lapi lama kelamaan kalian akan menyukai bahasa tersebut.

Silvi