Sedikit cerita tentang mengunjugi Forêt d’Halatte. Beberapa hari terakhir sebelum musim panas berakhir cuaca di perancis tidak panas, melainkan dingin, mendung dan berhujan. Suhu tidak lagi yang di atas +30°c, seakan-akan sudah waktunya musim gugur.
Hari minggu tepatnya tanggal 14 september tadi, aku pacar beserta ayahnya menuju Forêt d’Halatte, dengan menggunakan mobil yang di kendarai oleh si pacar.
Sebelum pergi kami menyiapkan sepatu boots, karena cuaca pada hari itu hujan dan tidak lupa menggunakan baju hangat. Perjalananpun di mulai dengan melalui jalan tol agar cepat sampai. Waktu tempuh 1 jam dari rumah.
Untuk memasuki hutan tersebut di lalui dengan berjalan kaki, kendaran pun harus di parkir di perkiran gereja dekat jalan masuk hutan.
Setelah berjalan beberapa menit akhirnya kami melihat La butte d’Aumont / Gundukan Aumont dan kami pun mulai menaiki gundukan tersebut.
Setelah puas melihat pemandangan dari atas La butte d’Aumont kami bertiga memutuskan untuk melihat di area lain.
Beberapa macam bentuk pohon yang ada di hutan, berikut photonya :
Berbagai macam bentuk jamur yang kami temukan selama berjalan kaki di dalam hutan, dan 1 di antaranya adalah binatang seperti bekicot berikut photonya :
Photo di bawah ini adalah pohon Chataîgne atau di dalam bahasa indonesia di sebut Kastanye. Nama ini juga digunakan untuk biji yang bisa dimakan dari cupak (buah) berduri-duri tajam yang dihasilkan oleh pohon ini. Tinggi tanaman ini antara 20 m hingga 40 m, biasanya ditanam di Eropa, Asia Timur dan Asia Barat Daya, serta Amerika Utara. Orang banyak menggunakan chestnut untuk campuran cake dan pastry. Sup dan saus salad juga menjadi lebih creamy jika ditambahkan kacang ini. Chestnut kaya akan kandungan lemak tak jenuh dan sumber protein nabati yang baik.
