Biasanya kalau weekend (khususnya musim panas) saya dan suami selalu saja berpergian untuk mengunjungi kastil bahkan kota-kota yang belum pernah kami lihat.
Tetapi tergantung, jika di weekend tersebut tidak ada acara bertemu teman atau keluarga.
Maka dari itu kami bisa jalan-jalan, yah anggap saja sambil pacaran.
Mumpung kami masih berdua, jadi menikmati masa-masa sekarang :D.
Gaya pacaran kami tidak harus ke bioskop maupun restoran mewah.
Kami lebih suka pergi ke suatu tempat dan melihat suasana kota yang lain, sambil mengdokumentasikan tempat tersebut, sebagai kenang-kenangan.
Kota yang kami datangi adalah Mantes-la-Jolie, terletak di daerah barat Paris, dan hanya berjarak 53 KM.
Karena waktu sudah menunjukan pukul 12 siang, kebetulan juga perut kami sudah berkeroncongan si suami akhirnya mengeluarkan HP.
Dan seperti biasa, sebelum masuk ke dalam restoran ia selalu mengecheck review restoran tersebut, melalui aplikasi Tripadvisor.
Ia akhirnya menemukan restoran yang bernama Le Maharaja, di depan resto tersebut saya menemukan pohon pisang yang lumayan banyak dan besar.
Tentu saja saya meminta suami untuk memfoto saya, seakan-akan saya berada si indonesia :D.
Restoran India La Maharaja
Jika review tersebut dibawah 4 bintang, kami pun harus mencari restoran lain. Dengan banyak dan bagusnya isi review maka makanan di restoran tersebut di jamin enak.
Restoran yang kami datangi adalah restoran India, karena kami sangat suka makanan yang mengandung banyak rempah dan agak pedas.
Pada saat kami berdua masuk kedalam, kami melihat ada 2 pelayan yang sedang menata meja makan.
Suami pun mulai berbisik, ia bilang “kita yang pertama datang” dengan menggunakan bahasa indonesia, sambil tersenyum.
Tentu saja mereka masih menata meja, karena kami datang jam 12.10 PM.
Pada saat makanan sudah datang, kami pun mulai menyicipi hidangan yang telah datang. Tentu saja tidak ada rasa pedasnya.
Dan akhirnya kami memanggil pelayan untuk meminta sambal.
Pelayan kemudian membawakan 1 mangkuk kecil yang berisi sambal, ia pun meletakan 1 sendok kecil sambal untuk menyuruh saya mencicipi.
Saya berharap akan menemukan rasa pedas si cabe, tetapi malah kebalikannya tidak ada rasa pedas sama sekali.
Si suami pun kemudian ikut menyicipi, rasa yang iya coba pun sama seperti saya.
Ia kemudian meminta sambal yang agak pedasan.
Lima menit kemudian, pelayan yang sama datang dengan membawa semangkuk sambal. Lagi-lagi rasa pedasnya tidak cukup banyak.
Karena restoran india di perancis selalu di sesuaikan dengan lidah orang perancis yang tidak bisa makan makanan yang mengandung cabe.
Ya sudahlah, kami nikmati saja makanan yang ada.
Lauk yang yang kami pesan ya itu, berupa udang dan anak sapi, pastinya di temani dengan nasi biryani :D.
Gereja Mantes La-Jolie
Setelah makan siang selesai, kami langsung meluncur ke salah satu Gereja yang ada di Mantes La-Jolie.
Gereja tersebut lumayan besar dan seperti kebanyakan gereja-gereja lainnya isinya hampir sama dengan kebanyakan gereja yang ada di Perancis.
Kebetulan pada saat kami masuk ada salah satu orang yang memainkan organ di dalam gereja.
Suasana kota Mantes la Jolie di hari minggu
Di perancis khususnya di kota kecil setiap hari minggu untuk pertokoan semua tutup bahkan hari senin pun toko masih tutup kecuali di Paris.
Baguslah toko-toko pada tutup, kalau tidak kan kantong bisa bolong…
Lihat saja di pinggir jalan tidak ada orang sama sekali, seakan-akan saya berada di Zombie Land :D.
Untuk menuju ke kota ini kalian bisa mengambil kereta SNCF Ligne J dari stasiun kereta Sainte Lazare Paris. Dengan jurusan Mantes La-Jolie.
Kota ini adalah pemberhentian terakhir kereta tersebut. Sangat gampang kan ?
Silvi
Dewi
Cool.. mmg liburan ke kota/desa sangat menarik drpd sekedar ke mall, gereja nya tampak luar spt notre dame di paris ya
Silvi ApriliaPenulis Artikel
Iya bener hampir2 mirip dan kalo ngemall mesti punya budget yang gede yah heheheh..