Pengalaman Setelah Satu Tahun Hidup Di Perancis

Satu tahun hidup di Perancis telah saya lalu dengan bahagia, dan ketika saya memposting artikel ini saya lagi berada di Belgia.

Hari ini tepat ditanggal 22 Februari, satu tahun lalu adalah pertama kalinya saya menginjakan kaki di benua eropa, tepatnya Perancis.

Banyak hal yang sudah saya pelajari selama disini.

Merasakan tingal di negara asing dalam jangka waktu lama dengan keluarga baru adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya.

Tetapi keluarga saya yang di Indonesia tidak akan tergantikan <3

Bisa merasakan budaya dari negara asing, berinteraksi dengan orang dari dengan latar belakang berbeda, sampai saya mengharuskan belajar bahasa asing menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Yah kalau tidak belajar bangaimana bisa bertahan hidup di negara tersebut 🙂

Boardingpass
Boarding pass 1 tahun lalu ketika saya meninggalkan Indonesia, masih disimpan untuk keperluan asuransi nantinya 😀

Awalnya saya tidak ada punya rencana untuk hidup dan tinggal di Perancis.
Tepat waktu itu di usia pacaran kami 10 bulan saya mendaftar sekolah perancis di kota saya tinggal, yaitu Alliance Française de Balikpapan, nah kebetulah pacar saya WN Perancis makanya saya termotivasi untuk mempelajari bahasa tersebut agar bisa berkomunikasi, khususnya bersama orang tuanya.

Setelah kursus saya berjalan selama 6 bulan akhirnya pacar saya memutuskan untuk mengajak saya ke negaranya.

Waktupun terus berjalan dengan seiringnya waktu untuk mulai mengumpulkan dokumen-dokumen untuk memperoleh visa ke Perancis.

Dan kursus dibulan ke 11 tepat november 2014 saya mengikuti ujian DELF A1 dan dibulan December 2014 visa saya disetujui, dan berangkatlah kami ke Perancis dibulan Februari 2015.

Hal-hal yang telah saya lalui selama satu tahun di Perancis :

Jet-Lag

Setelah saya sampai di Aéroport de Paris-Charles-de-Gaulle, hal pertama yang harus saya hadapi adalah penyesuaian diri dengan zona waktu yang berbeda. Cuaca yang pada saat itu dibawah 0° saya pun merasa kaget ketika sampai diperancis.

Karena perbedaan waktu 6-7 jam dengan yang di Indonesia.

Stamp-1
Cap keluar Indonesia dan masuk ke Perancis

Bahasa yang sangat asing

Di awal kedatangan, terutama saat saya sampai di negara yang tidak berbahasa Inggris saya menjadi orang asing yang tidak bisa berkomunikasi dengan siapapun.

Jadi agar komunikasi nyambung, saya menggunankan bahasa tubuh dan segala macam gestur untuk berkomunikasi.

Walaupun sebelumnya saya sempat mengambil kursus bahasa perancis tetapi ada juga kata yang tidak saya mengerti, ini menjadi tantangan bagi saya untuk terus mempelajari bahasa tersebut.

Awalnya saya kebingungan dan kesulitan tentang apa yang mereka orang perancis ucapkan tatapi lama kelamaan saya sedikit lebih mengerti.

Namun dari kesulitan ini saya belajar bahwa komunikasi itu kuncinya terletak pada niat.

Kalau memang berniat berkomunikasi dengan seseorang, semua halangan akan bisa diruntuhkan, kuncinya tetap belajar walaupun umur sudah tidak muda lagi.

Dan pesan akan tetap tersampaikan walau harus melewati atau menggunakan bahasa tubuh.

Saran saya sebelum pergi ke negara yang tidak menggunkan bahasa Inggris lebih baik mengambil kursus terlebih dahulu walaupun hanya 1 level, untuk bisa bertahan hidup. Minimal di basic, yaitu level A1.

Pakaian hangat sangat penting

Karena di Indonesia hanya mempunyai 2 musim yaitu hujan dan kemarau, berbeda dengan disini ada 4 musim jadi secara otomatis saya tidak ada persediaan baju hangat.

Ya mau tidak mau saya harus membeli perlengkapan agar selalu hangat, seperti sweater, syal, topi dan sarung tangan dan sepatu, karena suhu disini dibawah 0° kadang juga minus (-), merasa hangat hanya dimusim panas saja.

Tips, sebelum berangkat sudah harus mempersiapkan pakaian hangat, tapi lebih baik beli disini karena kualitas dan bahannya memang lebih bagus dan juga ketika berangkat ke Perancis tidak memberatkan isi bagasi.

Merasa kesepian ! harus mencari kenalan baru

Di awal kepindahan, saya merasa super sepi karena belum kenal siapa-siapa. Hanya Facebook yang membuat saya nyaman untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga dan kerabat di Indonesia.

Merasa kesepian di negara asing hal yang wajar. Ya gimana tidak, di Indonesia selalu ada teman yang bisa diajak jalan kapanpun.

Tetapi saya tidak punya pilihan lain selain melanjutkan hidup disini bersama suami masa depan.

Walau sepi, semuanya memang harus dihadapi, jadi karena saya sedikit rajin disosial media kadang saya menggunakan sosial media untuk mencari kenalan baru, yah untungnya di Perancis banyak orang-orang Indonesia. Dan juga ada group untuk komunitas orang Indo.

Ibu-ibu cantik
Di rumah mba Retno sebelum Natal 2015

Makanan Indonesia dan rasa pedas cabe rawit

Satu hal yang paling saya kangenin adalah makanan Indonesia apalagi masakan rumahan.

Seiring waktu, untuk makan makanan pedas akan makin berkurang dinegara ini.

Karena selama disini saya jarang bertemu makanan dengan level pedas ekstrem seperti yang di Indonesia.

Walaupun kadang bertemu cabe rawit tetapi saya merasa cabe indonesia yang lebih nikmat rasa pedasnya.

Apalagi bagi saya makanan Perancis tidak ada sedikitpun rasa pedas :D, tetapi saya bersyukur bisa menikmati makanan setiap hari.

Pentingnya mengetahui sejarah dan area yang ada di Perancis

Banyak bangunan bersejarah di Perancis, awalnya saya merasa sedikit bosan ketika masuk kedalam museum, tatapi lama kelamaan akhirnya saya suka dengan sejarah yang ada di Perancis dan menjadi kebiasaan untuk mengetahui sejarah.

Ini adalah tempat yang sudah saya kunjungi selama satu tahun di negara Napoléon ini.

Paris :

  1. Menara Eiffel
  2. Catacombes de Paris
  3. Musée d’archéologie nationale
  4. Basilique du Sacré-Cœur de Montmartre
  5. Cathédrale Notre-Dame de Paris
  6. Muséum National d’Histoire Naturelle
  7. Opéra Garnier de Paris
  8. Château de Maisons Laffitte

Bretagne :

  1. Saint-Malo
  2. Dol

Normandie :

  1. Le Mont-Saint-Michel
  2. Honfleur
  3. Étretat

Nîmes :

  1. Arènes de Nîmes
  2. Les Jardins de la Fontaine
  3. Maison Carrée dan Pont du Gard
  4. Arles
  5. Parc ornithologique de pont de gau
  6. Avignon

Val de Loire :

  1. Château Royal de Blois
  2. Château de Chambord
  3. Château de Cheverny
  4. Les secrets de Moulinsart
  5. Château de Chenonceau
  6. Château du Clos Lucé

Lumayan kan tempat yang sudah saya kunjungi selama setahun ini, dan tidak perlu menggunakan pesawat, cukup dengan akses Kereta api dan Mobil sudah sampai 😀

Pentingnya mengunjungi tempat-tempatyang ada di Perancis, karena seseorang pasti akan bertanya, sudah berapa lama tinggal di Perancis ?sudah kemana saja selama di Perancis ? dll…

Yap cukup menyebutkan, saya sudah pernah kesini, kesini, kesini dan kesiniiiiiiiiiii 😀

Terrnyata Satu Tahun Hidup Di Perancis itu bukan waktu yang singkat, banyak hal baru yang telah saya lalu bersama si A.

Doakan saya semoga memasuki tahun kedua ini berjalan lancar dan bisa menulis lebih banyak lagi artikel khususnya tentang perancis ❤

 

 

Silvi

21 koment di artikel « Pengalaman Setelah Satu Tahun Hidup Di Perancis »

    • Sil Aprilia

      Jawab

      Hi, iya Perancis memang banyak tempat yang bagus, mengunjungi sekalian belajar sejarahnya…

      Terima kasih ya 🙂

  1. nabiilah emma

    Jawab

    halo sil, salam kenal aku emma:) aku punya rencana untuk kuliah arsitek di perancis, ada rekomendasi untuk universitas yg bagus di jurusan arsitek? kira kira kota mana yah yg enak untuk kehidupan mahasiswa? trims.. ditunggu jawabannya.. dilanjutin ya nulis blog nya 🙂

    • Sil Aprilia

      Jawab

      Hai Emma salam kenal, wah untuk jenis universitas atau tempat yang bagus untuk tinggal sebagai mahasiswa saya kurang tau 😀 coba deh kamu tanyakan di group “Pasangan RF-RI” di facebook 🙂 semoga membantu

  2. Ana

    Jawab

    Hallo mba sil.. Salam kenal ☺️, saya Ana .. Rencananya saya suami dan anak saya akan beragkat ke Paris sekitar bulan September ini (2016) dalam rangka tugas suami di UNESCO Paris .. Aku mau tanya apa yang perlu disiapkan untuk tinggal disana (selain mental tentunya yaaak) .. Mohon masukannya .. Terimakasih.

    • Sil Aprilia

      Jawab

      Hai mba Ana salam kenal juga ya dan makasih sudah mau mampir 🙂

      Hal yang harus di persiapkan menurut aku yaitu :
      1. Dokumen seperti visa dan dokumen lain sebagainya bawa saja yang asli karena kalau mau ngurus apa-apa yang diminta selain copy an yang asli juga pasti akan ditanyakan.

      2. Tentunya mental harus siap dengan kepindahan di negara asing yang tidak berbasic bahasa inggris apalagi bahasa indonesia

      3. Baju dingin, syal, sarung tangan dan lainnya harus siap, kerena bulan september sudah mulai musim gugur dan pastinya cuaca sudah tidak panas seperti sekarang ini.

      4. Bawa bahan makanan Indonesia untuk stock sebisa mungkin, contohnya seperti kencur sangat susah didapat di eropa apalagi Perancis dan juga harga jauh lebih mahal 😀 jangan seperti saya agak menyesal tidak bawa stock apa-apa dan hasilnya pergi beli ke asian market.

      Mungkin itu saja kali ya mba Ana, semoga membantu ya…

    • Silvi Aprilia

      Jawab

      Hai terima kasih sudah mau menawarkan salah satu artikel saya untuk di jadikan wattpad.
      Tetapi saya masih belum bisa menerima tawaran anda, karena saya juga masih baru di dalam dunia perblog’an. Dan masih ingin menyimpan artikel tersebut hanya didalam blog saya pribadi 🙂

  3. Lina

    Jawab

    Mba silvi, saya mau nanya dong..
    Mba silvi bisa pada akhirnya tinggal disana gimana caranya mba silvi. Karena saya mau tahu gimana step2 untuk bisa berintegrasi kesana kaya dapat carte de sejour.dan apakah mba silvi menikah disana? Atau gimana?

    Terus bolehkah saya tanya kalau misalkan mau apply visa ke Paris, bisa kah, saya pesan tiket pp dan hotel dulu stelah itu no rek tabungan hanya sekitar 4 juta… Dan dokumen2 lain lengkap termasuk surat keterangan bank buat no rek ortu saya etc dan juga surat pernyataan aktif kuliah saya?

    • Silvi Aprilia

      Jawab

      Hai,
      bagaimana saya bisa tinggal disini, karena pasangan saya WN Perancis dan saya menikah di Perancis.

      Untuk mendapatkan Carte de séjour, tergantung jenis visanya. Yaitu Visa long séjour atau spouse visa.

      Ketika apply visa mamng di haruskan mencantumkan tiket yang sudah kita booking / bayar, dan akomodasi tempat tinggal juga harus jelas.

      Kalau untuk membuat visa long séjour dana 4jt tidak akan cukup di rekening pribadi. Harus ada dana yaitu gaji minimum x 12 maka dana tersebut yang harus mba punya.


Kirim koment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.