Tepatnya hari minggu lalu kami jalan-jalan ke hutan, tapi bukan hutan yang mengerikan loh…hutannya ini sangat di jaga dan di lindungi oleh warga sini, jadi kalau berjalan kaki sangat aman kok. Untuk mencapai ke daerah Vexin ini tidak sampai 2 jam dari tempat tinggal kami dengan menggunakan transportasi mobil pribadi. Setelah sampai kami pun memarkir mobil di pinggir jalan, kemudian kami meneruskan dengan berjalan kaki untuk sampai ke dalam hutan.
Harus melewati jalan ini dulu untuk sampai kedalam hutanDi sini banyak kuda, mungkin punya warga sini kali ya 😀Sepertinya kuda yang berwarna coklat ini lagi hamil, soalnya perutnya lebih besar dari pada di antara kuda-kuda yang lainnya
Ya…setelah melewati para kuda-kuda ini akhirnya kami hampir sampai ke hutan yang kami tuju. Tapi sebelumnya disini banyak tanaman bunga loh…
Nama bunga ini Grande paquerette, dan dalam bahasa inggrisnya Bellis perennisTampak lebih dekat bunganya seperti ini 🙂Selama perjalanan kami melihat pohon yang terlihat seperti topeng Afrika
Setelah berjalan kaki mungkin ada 30 menit’an akhirnya papan informasi terlihat juga 😀
Papan informasi sebelum masuk ke dalam hutan Bois de MorvalPetunjuk jalan biar tidak salah tujuanDisini banyak pohon pinusEscargot atau dalam bahasa indonesia BekicotPenjelasan tentang Allée couverte du Bois-Couturier atau The Covered alley of Bois-CouturierWell…tujuan kami ke hutan ini hanya untuk melihat Allée couverte du Bois-Couturier atau dalam bahasa inggrinsnya The Covered Alley of Bois-Couturier. Allée couverte du Bois-Couturier ini terletak di kota Guiry-en-Vexin, utara-barat dari Val-d’Oise. Lobang digali di bukit yang ada di Bois de Morval dan ditutupi dengan lempengan batu kapur, kemudian di jadikan ruang bawah tanah untuk menguburkan seseorang yang mati pada jaman itu. Ketika pertama kali di temukan terdapat 200 tengkorang atau tulang manusia. Tutupnya ada di simpan di museum kota Guiry en Vexin.Bagian dalamPhoto dulu sebelum pulang 😀
Setelah beberapa jam di sana dan melihat sesuatu yang menjadi tujuan utama kami akhirnya kami memutuskan untuk pulang dan tidak lupa mendokumentasikan pemandangan yang kami lihat.
Melihat pemandangan ini yang biasanya melihat cuma di internet dan tv akhirnya kesampaian juga melihat secara langsung, ini adalah sisa dari tanaman gandum ketika selesai panen kemudian di makan untuk hewan.Lebih dekatnya seperti ini, sisa dari tanaman gandum ini untuk terbentuknya lingkaran dan besar mereka menggunakan mesin untuk menggulung sisa gandum 😀Tingginya hampir sama seperti aku 😀 namanya : Meules de foin
Hati-hati nyasar ketika mau pulang karena di dalam hutan ini banyak jalan kecil yang sempat membuat kami bingung ;D, tetapi untungnya ada gps dan kami pun keluar hutan dan pulang ke rumah. Hutan ini gratis untuk umum dan juga ada tempat pikniknya… 😉